Sedangkan, yang berusia 25 sampai 30 tahun tertular penyakit menular seksual melalui aktivitas seks berganti-ganti pasangan meskipun ada kecurigaan lain yaitu penggunaan bersama jarum suntik untuk menato dan atau menindik tubuh. Infeksi ini bisa menjadi ancaman potensial bagi kesehatan jangka panjang seseorang.
Sayangnya beberapa orang dengan PMS tidak menyadari gejala dan risiko pada kesehariannya. Para pejabat kesehatan di AS menekankan pentingnya kesadaran akan bahaya PMS. Berikut adalah beberapa fakta kurang menyenangkan seputar PMS yang mungkin Anda belum ketahui, seperti dikutip dari Medical Daily pada Jumat (5/6/2015)
- Klamidia adalah jenis PMS yang umum di AS
Kebanyakan orang tidak menyadari bahwa sudah terkena klamidia karena penyakit ini muncul tanpa gejala. Hal ini menginfeksi penis, vagina, leher rahim, uretra bahkan mata. Dengan tingkat infeksi tertinggi dialami oleh anak berusia 15 sampai 19 tahun. Menurut CDC penyakit ini ditularkan melalui vagina, anal dan oral seks. Baik dengan seseorang yang memiliki klamidia atau bahkan jika berhubungan dengan seorang pria yang mengidap klamidia namun tidak ejakulasi. - Perempuan 4 kali lebih mungkin terkena PMS dibandingkan hamil
Kasus klamidia dan gonore lebih sering terjadi pada orang-orang di bawah usia 25 tahun. Menurut Laura K Egendorf, secara umum gadis-gadis muda lebih sering terkena kasus PMS dibandingkan kehamilan. Keyakinan ini diperkuat oleh fakta bahwa kelompok di usia muda sangat rentan terkena PMS karena terkadang dibujuk untuk tidak menggunakan kondom saat berhubungan seks. - PMS bisa menular lewat oral seks
PMS selalu bisa menular lewat aktivitas seksual dan itu termasuk oral seks. Jika terlalu sering melakukan oral seks maka Anda akan mendapatkan risiko tinggi terutama untuk penyakit gonore, sifilis, herpes dan hepatitis B. Hal ini bisa terjadi bahkan jika Anda hanya memiliki satu pasangan seksual. Menurut American Sexual Health Association, menggunakan kondom dan tidak melakukan seks berisiko tinggi bisa membantu mencegah tertular PMS. - PMS bisa ditularkan melalui mata
PMS tidak selalu menyoroti organ seksual dari sistem reproduksi. Virus ini juga bisa mempengaruhi mata. Klamidia dan gonore berpotensi menginfeksi jaringan mata Anda jika terkena cairan dari mata penderita PMS. Penularan dari cairan tubuh juga bisa didapatkan dari tenggorokan, mulut dan anus. - PMS bisa menular lewat proses menato atau body piercing
PMS bisa ditularkan lewat proses mentato dan tindik badan jika jarumnya tidak disterilkan dengan baik. Jika hal ini terjadi tentu meningkatkan risiko terkontaminasi dengan darah orang lain. CDC merekomendasikan penggunaan jarum harus sekali pakai dan harus memperhatikan risiko sebelum melakukannya. - PMS bisa jadi pemicu infertilitas dan kanker
PMS memang menjadi sesuatu yang diam namun mematikan bagi kesehatan. Klamidia dan gonore adalah penyebab radang panggul dan infertilitas. Namun jika tidak segera diobati, wanita dengan klamidia akan mengembangkan radang panggul hingga infeksi tuba falopi tanpa gejala yang bisa menyebabkan infertilitas. Sementara itu, beberapa jenis risiko human papillomavirus (HPV) bisa menyebabkan kanker serviks pada wanita dan kanker penis pada pria. Kanker mulut, tenggorokan dan anus juga bisa muncul pada pria dan wanita. - Tidak semua PMS bisa diobati
Sayangnya tidak semua PMS bisa sembuhkan. Meskipun PMS yang diperoleh dari bakteri seperti klamidia, gonoer dan sifilis bisa disembuhkan dengan antibiotik. Sementara beberapa gejala PMS dayang dan pergi, itu bukan berarti Anda bisa sembuh tanpa perawatan medis. PMS yang lebih kompleks seperti herpes, hepatitis B, HIV dan kutil kelamin adalah jenis yang tidak bisa disembuhkan namun jika dirawat dengan pengobatan yang tepat bisa memberikan efek baik.
Sumber Image : shutterstock.com
Mimpiterus.com adalah Portal berita masa kini yang menyajikan artikel cerita kehidupan, Bisnis, Fashion, Kesehatan, Travel dan Galeri. Berikan pendapat Anda tentang berita yang Anda baca diatas ini. Terima Kasih.
Show EmoticonHide Emoticon